Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2012, 15:33 WIB

TANYA :

Dear konselor, saya mempunyai putri yang baru berusia 16 hari, setelah beberapa hari kelahirannya dia lebih sering meminum ASI melalui soft feeder walaupun ibunya masih berusaha menyusuinya langsung. Istri saya mempunyai masalah dengan putingnya yang masuk ke dalam dan putri saya suka tidak sabar. Ketika putri saya didekatkan ke puting ibunya, dia hanya mengemutnya atau menempelkannya saja. Padahal, ketika di perah ASInya keluar cukup banyak. Bagaimanakah kiat-kiatnya agar istri saya dapat menyusui putri kami dan putri kami merasa nyaman. Terima kasih atas bantuannya.

(Wiwit JP, 31, Jakarta)

JAWAB :

Dear Pak Wiwit,

Salam kenal, saya Dhani konselor laktasi AIMI.

Selamat atas kelahiran putrinya ya Pak. Salut dengan pertanyaan-pertanyaan Bapak dalam mendukung istri menyusui.  Benar-benar breastfeeding father nih :)

Pada prinsipnya, bayi menyusu pada payudara bukan pada puting, jadi bagaimanapun bentuk puting seorang ibu bayi akan bisa menyusu.  Untuk beberapa bentuk puting (puting datar, tenggelam) memang butuh dibantu untuk memposisikan dan melekatkan mulut bayi ke payudara pada awalnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:

1. Membentuk puting sesaat sebelum menyusui dengan niple puller atau pompa ASI.

2. Mencoba berbagai posisi menyusui. Ada baiknya bertemu konselor menyusui untuk membantu memposisikan dan melekatkan mulut bayi ke payudara. Semua posisi tersebut sama prinsipnya, yaitu seluruh badan bayi menghadap ibu, perut bayi menempel di perut ibu, bayi didekap ibu, dan hidung bayi sejajar puting payudara. Adapun untuk pelekatan yang efektif adalah bila sebagian besar areola (bagian hitam disekitar puting) masuk ke mulut bayi, untuk itu bayi perlu membuka mulut selebar mungkin, sehingga bibir bayi akan terputar keluar dan dagu bayi menempel di payudara ibu.

3. Hindari penggunaan nipple shield (penyambung puting) karena akan membuat bayi tidak belajar menyusu langsung ke payudara

4. Menopang bagian bawah payudara dengan tangan, atau membentuk areola dengan memipihkan areola sebelum diarahkan ke mulut bayi

5. Hindari penggunaan botol dot atau empeng, karena bayi akan semakin kesulitan menyusu ke payudara.

Demikian semoga membantu.

Salam ASI

Rachmadhani
Konselor Laktasi
Ketua AIMI Jawa Tengah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau